Pernahkah kamu mempertanyakan tentang siapa kamu? Bukan nama atau spesies, tetapi lebih dalam lagi “apa atau siapa sebenarnya?”. Jika tubuh fisik mu kehilangan kesadaran dan pikiran, apakah tubuh tersebut masih bisa dibilang adalah diri mu?
Atau jika kamu hanyalah kesadaran dan pikiran tanpa tubuh fisik, apakah itu masih bisa disebut sebagai diri mu?
***
Sebelum melanjutkan, bagi kamu yang belum pernah bersalaman dengan filsafat, saya ingin mengenalkan filsafat sebagai sesuatu yang bukan untuk mencari jawaban benar – salah, akan tetapi sebagai sesuatu untuk menemukan pertanyaan yang tepat.
Oleh karena ber-filsafat adalah untuk menemukan pertanyaan, jangan heran jika pada tulisan ini akan dipenuhi dengan pertanyaan-pertanyaan tanpa disertai dengan jawaban.
***
Oke, melanjutkan yang sebelumnya, perlu juga dipertanyakan sebenarnya kesadaran itu sendiri adalah apa? Namun sepertinya harus kita bahas pada seri filsafat lainnya.
Jika misalnya kesadaran dan tubuh fisik kamu dipisahkan, lalu kesadaran kamu dimasukkan pada sebuah alat, maka sekarang mana yang merupakan diri mu? Tubuh fisik itu atau kesadaran yang ada pada alat?
Boneka atau patung lilin yang dibuat sama percis dengan diri mu, apakah itu kamu?
Atau kesadaran, sesuatu yang abstrak yang tidak memiliki wujud dan suara, apakah yang itu adalah diri mu?
Jika kita adalah tubuh fisik itu, bukankah boneka, patung lilin atau robot yang dibuat sama percis dengan tubuh fisik kita, jadi bisa dibilang itu adalah diri kita? Namun jika kita adalah kesadaran itu, bukankah berarti kita sebenarnya adalah sesuatu yang abstrak, sesuatu yang tanpa wujud, tanpa suara dan tanpa kejelasan?
Jika bukan keduanya, lalu… kamu, saya, kita ini sebenarnya apa?